Natal??
Sebuah diskusi menarik seputar polemik selamat natal
bagi pembaca yang berakal hendaknya membaca terlebih dahulu dengan lengkap baru kemudian berkomentar
A : "Kamu koq mengucapkan Selamat hari Natal kepada non muslim? padahal kamu kan muslim?"
B : "Saya ingin berbuat baik kepada mereka. Apalagi mereka bukan kafir harbi (kafir yang memerangi). Bukankah Allah Ta'ala berfirman: “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu…” [QS. Al-Mumtahanah: 8].
A : "Kamu telah salah dalam mengambil dalil. Firman Allah tersebut mengenai berbuat baik seperti memberi makan atau menyantuni Non Muslim atau bergaul dengan orang tua yang Non Muslim. Bukan untuk berbuat dosa seperti Syirik dengan mengucapkan Selamat Natal kepada mereka yang merayakan kelahiran Tuhan mereka. Apakah kamu tahu asbabul nuzul ayat tersebut? Sebab turunnya ayat Al Qur’an di atas adalah sebagai berikut: Imam Bukhari membawakan Bab dalam kitab Shahihnya “Menjalin hubungan dengan orang tua yang musyrik”. Kemudian beliau membawakan riwayat berikut: Asma’ mengatakan, “Ibuku mendatangiku dan ia sangat ingin aku menyambung hubungan dengannya. Kemudian aku menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bolehkah aku tetap menjalin hubungan dengannya? Beliau pun menjawab, “Iya boleh”.” Sufyan bin ‘Uyainah mengatakan bahwa setelah itu Allah menurunkan firman-Nya (yang artinya), “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama.” [QS. Al Mumtahanah [60] : 8]”
B : "Dulu mereka (kaum nasrani) telah mengucapkan selamat kepada saya ketika hari raya Idul Fitri. Nah, ketika hari raya mereka, maka saya membalas kebaikan mereka dengan mengucapkan Selamat hari Natal. Ada dalilnya tentang hal ini. Allah Ta'ala berfirman: “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (QS. An Nisaa : 86).
A : "2x kamu salah dalam mengambil dalil. Sesungguhnya firman Allah tersebut menyangkut dengan ucapan salam: “Assalamu’alaikum”. Bukan ucapan Selamat Natal yang mengandung kemusyrikan. Itu pun ucapan salam di atas berlaku jika pemberinya adalah sesama Muslim, Bukan non Muslim. Jika yang memberi salam Non Muslim, kita cukup menjawab “Wa ‘alaikum”. Sebab kita tidak boleh mendoakan Non Muslim dengan semoga Allah memberimu Keselamatan, Rahmat, dan Keberkahan sementara mereka tidak mau beriman kepada Allah. Hadits riwayat Anas bin Malik: Rasulullah bersabda: 'Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: Wa`alaikum.' (Shahih Muslim No.4024).
B : "Ah...ini kan masalah sepele, gak usah terlalu dibesar-besarkan. Nanti bisa terjadi perpecahan antar umat beragama."
A : "Menurut kamu mungkin kecil atau sepele. Tapi bisa jadi di sisi Allah ucapan itu sangat besar akibatnya. Allah Ta'ala berfirman: “Mereka berkata: 'Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.' Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh” [Maryam 88-90]. Bukankah ucapan selamat itu mendukung pemahaman mereka yang menyakini bahwa Allah memiliki anak?
B : "Tapi bukankah ada ulama dan kyai yang membolehkan seorang muslim mengucapkan Selamat Natal kepada non muslim?"
A : "Kita tidak boleh taqlid buta kepada ulama. Jika ulama itu telah keliru, maka jangan diikuti. Seandainya mengucapkan Selamat Natal itu baik, niscaya Nabi dan para sahabat2nya serta para Imam Ahlus Sunnah telah melakukannya, sedangkan mereka hidup di tengah orang2 non muslim."
B : "Sesungguhnya saya hanya sebatas mengucapkan selamat saja, sedangkan hati saya mengingkari keyakinan mereka. Agar mereka tidak membenci kita, bahkan akan mencintai kita."
A : "Kalau begitu, bagaimana menurut kamu jika ada orang yang memberikan ucapan selamat kepada orang yang berhasil melakukan korupsi? Atau mengucapkan selamat kepada orang yang telah berhasil berzina? Atau mengucapkan selamat kepada maling yang telah berhasil mencuri? Atau mengucapkan selamat kepada orang yang telah berhasil membunuh orang yang tidak berdosa? Apakah hal itu dibolehkan menurut kamu?"
B : "Ya jelas tidak boleh. Karena itu sama saja mendukung perbuatan mereka dalam maksiat dan dosa."
A : "Kalau itu tidak dibolehkan menurut kamu, berarti memberikan ucapan selamat Natal lebih tidak dibolehkan lagi, karena hukumnya jauh lebih besar dari ucapan2 selamat diatas. Perbuatan korupsi, zina, mencuri dan membunuh hanya sebatas dosa maksiat. Adapun merayakan hari Natal adalah termasuk dosa kesyirikan. Sedangkan dosa kesyirikan jauh lebih besar daripada dosa kemaksiatan."
B : (o_0) ... (melotot)
Semoga Bermanfaat :)
Wahai Ikhwan
Wahai Ikhwan,
Yang masih memiliki hati
Dengarlah jeritan hati kami
Sudahi merayu kami
Hentikan menebar simpati.
Kami hanyalah akhwat
Yang ingin menggapai cinta Ilahi
Yang mempunyai iman setipis ari
Menghadapi sikapmu yang tak terkendali
Terkadang kami tak cukup kuat.
Wahai Ikhwan,
Yang masih mempunyai nurani
Dengarlah suara hati kami
Jangan rintangi dakwah kami
Jangan matikan komitmen kami
Jangan serang kami dengan komentar basi.
Kami hanyalah akhwat biasa
Yang sedang mencari jati diri sejati
Yang tak sekuat iman istri para Nabi
Kami risih dengan candamu yang menjadi-jadi
Wahai Ikhwan,
Yang mempunyai lubuk hati
Dengarlah keluhan jiwa kami
Jangan goda kami dengan ta’aruf islami
Jika hanya sekedar mencari sensasi
Hati kami bukanlah kelinci semurah kue serabi
Kami akhwat yang menjunjung amanah Ilahi
Mengemban dakwah dalam naungan visi dan misi
Wahai Ikhwan,
Yang memiliki belas asih
Dengarlah pinta kami
Hargai hijab lebar kami
Bantulah kami kokohkan harga diri
Jangan lucuti semangat kami
Jangan runtuhkan ketegaran kami
Tolong kami,
Wahai para ikhwan
Jika kalian masih mempunyai hati nurani.
Sumber : http://tehirma.blogspot.com
Ketika Akhwat Berkata Cinta
Ketika aku jatuh cinta pada seorang anak adam..
Aku merenung..
Ya Allah, kenapa ketika aku sendiri yang ku bayangkan dia, bukan Engkau?
Kenapa aku berusaha mencuri perhatiannya, sedangkan perhatian padaMu lebih aku butuhkan..
Kenapa aku cemburu saat dia bersama dengan yang lain, sedangkan Kau lebih tahu jodoh dia yang sebenarnya..
Kenapa aku senang melihatnya, sedangkan Engkau menciptakan mata ini bukan untuk bebas memandang lelaki ajnabi..
Ya Allah, ampunilah aku, yang belum bisa menjaga wajah dan hatiku, mata dan perasaanku..
Ya Allah, seadainya saja saat kesendirian ku curahkan semua padamu, berzikir atas cintaMu yang begitu besar, menyesali akan semua dosa dan maksiat yang ku lakukan, pasti hati dan jiwa ini akan lebih tenang..
Daripada aku harus mengenang dia, ikhwan yang bukan mahramku, yang tidak halal dan belum tentu bisa
halal bagiku, yang akan membawaku pada zina hati dan mata, padahal Engkau sungguh melaknatnya..
Ya Allah, aku menyesal..
Engkau yang bisa memahami isi hatiku, bukan dia..
Engkau yang selalu menjagaku siang dan malam, bukan dia..
Engkau yang memberikan rezki padaku,bukan dia..
Engkau Yang Maha Mendengar doa dari para hambanya, termasuk aku, bukannya dia!
Ya Allah, ampuni kesalahtafsiran tentang rasa cinta yang Kau berikan padaku..
Cinta padaMu lah, cinta yang hakiki, dan paling suci…
Cinta yang memberi hikmah, cinta yang memberi derajat..
Wahai Saudariku..
Astaghfirullahal’azhim..
Terkejut aku..
Heran menyelimuti diriku..
Sedih aku melihat saudariku..
Sedih aku tak dapat berkata apa-apa..
Saudariku yang dulu manis, taat, berjilbab, berkerudung..
Kini semua telah terlepas dari tubuhmu yang terhormat..
Kenapa kamu lepaskan pakaian takwamu..
Kenapa ukhty??
Apakah kehidupan dunia semu disana lebih menakjubkan daripada kehidupan semumu dulu..
Kenapa kau tidak malu? Hilangkah sudah?
Ingatkah kamu, pada orang tuamu? keluargamu? Teman-temanmu?
Ingatkah kamu, pada Allah Tuhanmu, Nabimu, Kitabmu, Malaikat yang selalu mencatat baik dan buruknya amalmu, malaikat yang senantiasa siap jika diperintahNya untuk mencabut nyawamu?
Saudariku.. kami menyayangimu..
Kembalilah kamu..
Kembali kenakan pakaian takwamu..
Kembali jaga kehormatanmu..
Jangan biarkan Allah murka..
Jangan biarkan non mahrammu tergoda..
Jangan biarkan orang yang menyayangimu kecewa..
Menyesali keadaanmu..
Sebelum kau tersesat lebih jauh..
Kembalilah saudariku..
Kembalilah...
Laa illaha ilallah muhammadurrasulullaah..!
Muslimah? Apa sih?
Assalamu’alaikum wr.wb
Hmm, muslimah..
Kata yang sangat manis didengar, dibaca, dirasakan. Menyejukkan hati, menyejukkan jiwa. Subhanallah.
Apa sih muslimah itu?
Kawan, kalian pasti sudah mengerti artinya, cuman belum memahami secara keseluruhan maknanya.
Kalo menurut ana sih, muslimah itu salah satu akhwat, yang senantiasa bertaqwa pada Allah, yaitu selalu menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Misalnya perintah untuk mengerjakan sholat, puasa, zakat,mengaji, menutup aurat, menjaga pandangan (ghudul bashar), berdakwah, dsb. Sedangkan larangan Allah adalah meninggalkan sholat,meninggalkan puasa, meninggalkan zakat dan semua yang terkandung dalam rukun islam, kemudian bertabarruj,berkhalwat dengan lawan jenis, dan sebagainya.
Coba baca dan Fahami ayat-ayat berikut ini :
(Al-Baqarah)
(#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qŸ2¨“9$# 4 $tBur (#qãBÏd‰s)è? /ä3Å¡àÿRL{ ô`ÏiB 9Žöyz çnr߉ÅgrB y‰YÏã «!$# 3 ¨bÎ) ©!$# $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? ׎ÅÁt/ ÇÊÊÉÈ
110. dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
(Al-A’raf)
ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä ô‰s% $uZø9t“Rr& ö/ä3ø‹n=tæ $U™$t7Ï9 “Í‘ºuqムöNä3Ï?ºuäöqy™ $W±„Í‘ur ( â¨$t7Ï9ur 3“uqø)G9$# y7Ï9ºsŒ ׎öyz 4 šÏ9ºsŒ ô`ÏB ÏM»tƒ#uä «!$# óOßg¯=yès9 tbrã©.¤‹tƒ ÇËÏÈ
26. Hai anak Adam[530], Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa[531] Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.
[530] Maksudnya Ialah: umat manusia
[531] Maksudnya Ialah: selalu bertakwa kepada Allah.
(Al-Ahzab)
$pkš‰r'¯»tƒ ÓÉ<¨Z9$# @è% y7Å_ºurø—X{ y7Ï?$uZt/ur Ïä!$|¡ÎSur tûüÏZÏB÷sßJø9$# šúüÏRô‰ãƒ £`ÍköŽn=tã `ÏB £`ÎgÎ6Î6»n=y_ 4 y7Ï9ºsŒ #’oT÷Šr& br& z`øùt÷èムŸxsù tûøïsŒ÷sム3 šc%x.ur ª!$# #Y‘qàÿxî $VJŠÏm§‘ ÇÎÒÈ
59. Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[1232] Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
(An-Nur)
@è%ur ÏM»uZÏB÷sßJù=Ïj9 z`ôÒàÒøótƒ ô`ÏB £`ÏdÌ»|Áö/r& z`ôàxÿøts†ur £`ßgy_rãèù Ÿwur šúïωö7ム£`ßgtFt^ƒÎ— žwÎ) $tB tygsß $yg÷YÏB ( tûøóÎŽôØu‹ø9ur £`ÏdÌßJ胿2 4’n?tã £`ÍkÍ5qãŠã_ ( Ÿwur šúïωö7ム£`ßgtFt^ƒÎ— žwÎ) ÆÎgÏFs9qãèç7Ï9 ÷rr& ÆÎgͬ!$t/#uä ÷rr& Ïä!$t/#uä ÆÎgÏGs9qãèç/ ÷rr& ÆÎgͬ!$oYö/r& ÷rr& Ïä!$oYö/r& ÆÎgÏGs9qãèç/ ÷rr& £`ÎgÏRºuq÷zÎ) ÷rr& ûÓÍ_t/ ÆÎgÏRºuq÷zÎ) ÷rr& ûÓÍ_t/ £`ÎgÏ?ºuqyzr& ÷rr& £`Îgͬ!$|¡ÎS ÷rr& $tB ôMs3n=tB £`ßgãZ»yJ÷ƒr& Írr& šúüÏèÎ7»F9$# ÎŽöxî ’Í<'ré& Ïpt/ö‘M}$# z`ÏB ÉA%y`Ìh9$# Írr& È@øÿÏeÜ9$# šúïÏ%©!$# óOs9 (#rãygôàtƒ 4’n?tã ÏNºu‘öqtã Ïä!$|¡ÏiY9$# ( Ÿwur tûøóÎŽôØo„ £`ÎgÎ=ã_ö‘r'Î/ zNn=÷èã‹Ï9 $tB tûüÏÿøƒä† `ÏB £`ÎgÏFt^ƒÎ— 4 (#þqç/qè?ur ’n<Î) «!$# $·èŠÏHsd tm•ƒr& šcqãZÏB÷sßJø9$# ÷/ä3ª=yès9 šcqßsÎ=øÿè? ÇÌÊÈ
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
öNßg¨Y¯=ÅÊ_{ur öNßg¨YtÏiYtB_{ur öNßg¯RtãBUyur £`à6ÏnGu;ã‹n=sù šc#sŒ#uä ÉO»yè÷RF{$# öNåk¨XzßDUyur žcçŽÉitóãŠn=sù šYù=yz «!$# 4 `tBur É‹Ï‚Ftƒ z`»sÜø‹¤±9$# $wŠÏ9ur `ÏiB Âcrߊ «!$# ô‰s)sù tÅ¡yz $ZR#tó¡äz $YYÎ6•B ÇÊÊÒÈ
119. dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya[351], dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya[352]". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
[351] Menurut kepercayaan Arab jahiliyah, binatang-binatang yang akan dipersembahkan kepada patung-patung berhala, haruslah dipotong telinganya lebih dahulu, dan binatang yang seperti ini tidak boleh dikendarai dan tidak dipergunakan lagi, serta harus dilepaskan saja.
[352] Meubah ciptaan Allah dapat berarti, mengubah yang diciptakan Allah seperti mengebiri binatang. ada yang mengartikannya dengan meubah agama Allah.
Nah udah jelaskan,Perintah dan Larangan Allah semuanya ada pada Al-Qur’an, sebaik-baiknya bacaan, pedoman bagi manusia, tetapi kenapa sih masih banyak yang mengingkarinya, bersikap acuh tak acuh, seolah-olah menganggap remeh Al-Qur’an, sebuah mukjizat terbesar yang diturunkan Allah melalui Nabi Muhammad saw., seorang manusia yang paling mulia, kepada sekalian ummatnya?
Itulah manusia, keunikan yang ada padanya, namun kenapa tidak kita gunakan saja keunikan tersebut untuk lebih memahami arti Islam yg sebenarnya, khususnya bagi seorang perempuan agar menjadi seorang muslimah, bukan sembarang muslimah, tapi seorang muslimah yang sejati..
Disini ana tidak menggurui, anapun seorang perempuan, dan cita-cita ana sekarang adalah menjadi seorang yang muslimah, yang benar-benar menjalankan syariat Islam. Maka dari itu ana mengajak kawan-kawan semua, yuk mulai sekarang kita berusaha belajar, bagaimana sih menjadi muslimah yang baik, bagaimana sih menjalankan syariat Islam secara istiqamah. Mari kawan-kawan, kita lakukan dari sekarang.
Kawan tidak mau kan, menyia-nyiakan hidup hanya untuk kegiatan yang negatif?
Kawan tidak mau kan, mati dalam keadaan su’ul khatimah?
Kawan tidak mau kan, masuk neraka?
Nah, jadi sekarang tau dong, apa yang harus dilakukan?
menjadi muslimah, bukanlah hal yang susah, jangan berpikir kalau kita jadi muslimah,dengan menutup aurat kita, kita akan menjadi cupu (culun punya), menjadi kampungan, gak keren, gak ‘gaul’. Hahaha, itu sebuah pemikiran yang salah kawan..
Malah kita akan menjadi lebih baik,lebih oke, dan lebih keren di mata Allah..
So Let’s be a real muslimah,be an intellect muslimah, be an active Muslimah.
Muslimah is our way.. Muslimah is our style..
InsyaAllah, Allah show us the way.. ^_^
WALLAHU'ALLAM BISHSHAWWAB...
salam ukhuwah fillah ^_^
WALLAHU'ALLAM BISHSHAWWAB...
salam ukhuwah fillah ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)