Siapa yang tidak senang makan dan minum? Semua orang
menyenanginya, kecuali orang-orang yang mengalami gangguan-gangguan tertentu
sehingga membuat mereka merasa tak enak jika diberi makan, atau sekedar diberi
minum. Namun, ada juga sebagian dari mereka yang senang atau bisa makan dan
minum dengan baik, namun keadaan fisiknya yang tidak memungkinkannya atau sulit
melakukan secara mandiri, misalnya pada tangan yang digips, matanya buta atau
sedang diperban dan sebagainya.
Memberi
makan dan minum pada pasien-pasien yang mengalami gangguan-gangguan di atas
bisa dibantu oleh perawat, keluarga atau berkolaborasi antara keduanya.
Diantaranya jika tangannya digips, kehilangan salah satu tangan atau kekuatan
gerakan bisa dibantu dengan mempersiapkan makanan dan mendekatkan tempat
makanan kepada pasien agar mudah dijangkau. Misalnya membuka kulit telur,
mengoleskan roti, mengupas buah, dan sebagainya.
Sedangkan pasien yang mengalami
kesulitan minum dari cawan atau gelas, bisa diberi sedotan untuk memudahkan.
Lebih higienis jika minuman itu menggunakan gelas sekali pakai, agar kebersihan
selalu terjaga. Karena jika tempat minum yang dibiarkan berlama-lama ditempat,
akan lebih mudah bagi mikroorganisme berkembang pada suhu ruangan.
Ada
juga pasien yang tidak diperbolehkan untuk makan dan minum sendiri, maka dalam
hal ini perlu pengaturan posisi duduk yang efektif. Posisi yang diharapkan
adalah posisi duduk yang tegak, tidak bersandar atau berbaring supaya makanan
tepat masuk kedalam kerongkongan. Namun, jika memang tidak memungkinkan untuk
duduk tegak, mereka diperbolehkan berbaring atau setengah berbaring seperti
bersandar, dan dilakukan pemberian makanan dengan hati-hati.
Perawat yang bertugas untuk
membantu pasien, hendaknya dalam keadaan yang rileks, menempatkan posisi yang
nyaman serta tidak terlihat seperti sedang buru-buru, agar pasien merasa senang
dan bisa makan dengan tenang.