Karya : Ervi Ridha Pratiwi
Ajalku
Terbaring dalam ranjang kelabu
Menahan sesaknya nafas yang renggut paru-paru
Rentetan awan hitam seakan bernyanyi pilu
Gemuruh surat yasin mendengung ditelingaku
Oh Tuhan, apa ajalku telah tiba?
Sekali lagi, Tuhan apa ajalku kian dekat?
Merinding mengguyur seluruh tubuh
Terbayang, Izrail berjejer menyambut rohku
Tobat kini bukan sandiwara
Gema dosa sungguh terasa
Tetesan airmata tak berarti apa-apa
Hanya amal yang ku tabung saat duka
Kaki-Kaki
Kecil
Ini kisah senandung hari-harinya
Lewat kaki-kaki kecil
melangkah tak kenal pekik mentari
Mengumpul koin demi sekeping roti
Ini kisah senandung hari-harinya
Bak ulat-ulat yang melata
Sampah kini harum terasa
Ini kisah dimana hari-harinya penuh duka
Membatu dengan penat dihati
Bahkan kepompong kalahkan diam lukanya
Ini hari-hari penuh senandung luka
Orang-orang besar hanya mengintip dibalik jendela
Si kaki-kaki kecil tetap menjadi kupu-kupu
Memulungi kardus-kardus median kota.
(terbit di koran Banjarmasinpost, 3 Juni 2012)
0 comments:
Posting Komentar