CERAHKAN DUNIA DENGAN TULISAN bersama FLP Kalsel : memperingati Milad FLP yang ke-16

Dan akupun tak tahu, sejak kapan tepatnya aku mulai menyukai dunia "pena"

Ketika SD, aku memang senang menulis cerpen, kadang cerpen-cerpen yang ku buat jauh lebih panjang dari teman-teman lainnya. Sehingga nilaiku kadang lebih tinggi dari mereka. Entah mau berbobot ataupun tidak, imajinasiku saat SD sudah bisa dibilang lumayan, hehe. Akupun sudah senang membeli majalah 'Bobo', majalah untuk anak-anak itulah yang membuatku banyak membaca, cerpen, cergam, dan lain sebagainya.

Teringat pula, saat kelas 6 SD, aku membuat komik sendiri, di kertas HVS, ku buat garis, sedemikian rupa, ku potong kecil-kecil, cerita fabel. Yah, karena tak terlalu bisa menggambar binatangnya, sepupuku yang jago menggambar yang ku minta untuk menggambarnya. Komik kecil itu aku jual, aku lupa berapa harganya, mungkin Rp.500,-. Ah, kenangan yang indah.

Ketika MTs kuantitas membaca cerpen dan semacamnya sedikit berkurang, aku lebih memacu otakku untuk menyenangi buku-buku pelajaran saja. Ya, hanya buku pelajaran. Sampai ketika aku MA, begitupun adanya, memang ada beberapa komik yang sering aku baca, adapula 1 sampai 2 novel yang aku lahap. Namun, tak pernah terbetik, aku juga ingin menulis. Jikapun ada, itu hanya untuk memenuhi tugas sekolah saja.

Ketika aku kelas 12 MA, aku dikagetkan oleh buku yang dipromosikan teman, karena penasaran, akupun membeli dan membacanya, dan ternyata penulisnya adalah adik kelasku sendiri. Puteri Padi, ya itu nama penanya, dengan bukunya yang berjudul 'Perempuan Kertas' adalah buku motivasi pertama yang aku baca dan ku suka.

Sampai ketika aku kuliah di jurusan Keperawatan, awal aku mengenal tulisan pun bisa dibilang aneh, mungkin unik, ah terserahlah mau disebut apa. Aku yang awalnya tak tertarik, menjadi tertarik ketika aku mengikuti organisasi dakwah kampus, darisana aku mulai membaca beragam motivasi islami. Saat itu aku hanya senang membaca di blog-blog saja. Kadang tulisan mereka aku copas dan ku bagikan ke facebook. Kadang aku juga membuat beberapa puisi, dan ku publish di blog yang ku buat sendiri. Akupun sudah mulai membeli beberapa buku, dan hampir semuanya non fiksi. Murobbi ku menyarankan, agar aku ikut FLP. Awalnya aku bingung, FLP? Apa itu? Ternyata itu adalah sebuah forum untuk insan-insan yang suka tulis-menulis. Sampai-sampai murobbi ku mencarikan grupnya di FB. Kalau tak salah, itu grup FLP Banjarmasin. Hehe..

Hingga pada akhirnya kesempatan itu datang lewat sahabatku, Leny Apriyanti. Ia yang pertama kali mengajakku untuk ikut bergabung dengan FLP cabang Banjarbaru. Aku bermaksud untuk minta izin dulu dengan orang tua, dan ternyata dilarang, ayahku menginginkan agar fokus ke kuliah dulu, lagipula itu organisasi non kampus. Aku sakit hati. Ku coba jelaskan lagi pada beliau, kalau forum ini bisa bermanfaat untukku, aku bisa gunakan keahlian tulis menulis dalam pengerjaan askep (asuhan keperawatan), KTI, dan lain sebagainya. Alhasil, aku berhasil. Alhamdulillah. ^_^
Aku lupa tanggal berapa tepatnya aku di minta untuk ke sekre FLP oleh sahabatku, Leny. Ia beritahu semua persyaratannya, dan juga diberi nomer telepon ketua FLP. Awalnya aku kira dia perempuan, hehe, tetapi saat ku tanyakan, ternyata dia laki-laki. Maafkan saya ka, saya minta ridhonya ^_^.

Salah satu syarat untuk bergabung dengan forum ini adalah membawa salah satu tulisan karya sendiri. Aku masih ingat, saat itu yang ku bawa berupa puisi, yang berjudul 'Ku Titipkan Dia padaMu'.  Singkat cerita aku sah menjadi anggota FLP Banjarbaru. ^_^

Mungkin sudah hampir setahun aku di forum ini. Menyenangkan, aku dapat ilmu, dapat kawan baru, dan beragam pengalaman yang seru, walaupun belum punya satupun buku karya sendiri, antalogi maupun sendiri. Hehe..
Tenang, rencana itu ada, insyaallah jika Allah meridhoi dan memudahkan jalanNya.
Tunggu saja. ^_^

Walau ku tahu, tulisanku tak sebagus teman-teman, aku kan terus berusaha untuk selalu menajamkan pena, lewat t(j)inta yang menarikan kata-kata, agar semua bisa memetik bunganya. ^__^