"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (An-Nur : 31)
Sahabat, mungkin sudah bosan dengan hal ini, maafkan, tetapi tak salah jika kita sedikit mengulas kembali masalah aurat ini. Agar senantiasa tercurah kebaikan pada diri tuk memahami hakikat kehormatan pada diri yang indah nan mempesona. Semoga tulisan yang masih bercela ini dapat kita arungi bersama dengan istighfar padaNya.
Sahabat, tak jemu diri ini bermuhasabah sembari menggerakkan jemari, bahwasanya Allah selalu mengawasi keberadaan kita. Di maya maupun nyata. Kadang teriris hati ketika ada di antara sahabat dengan bangga memperlihatkan hitam rambutnya, putih kulitnya, bahkan hal yang sangat (maaf) membahayakan jika yang melihat para lelaki bejat. Dan yang lebih memilukan, hal tersebut dilakukan hanya untuk dikatakan cantik. Oh sahabat, tak dikata pun, engkau tahu, bahwa Allah menciptakan manusia dengan sabaik-baik rupa.
Sahabat, mungkin sudah berapa kali disebut bahwa aurat wanita dari ujung rambut sampai ujung kaki, namun mungkin terpikir, “ah apa jadinya jika aku berhijab, namun perilaku tak sesuai dengan yang dipakai.” Sahabat, pakailah pakaian taqwa dahulu, akhlakmu nanti kan mengiringi, tentunya dengan banyak belajar dan berusaha seraya do’a mohon ketetapan hati.
Sahabat, mungkin sering terpikir oleh kita, biarlah muda berleha-leha nanti tua bakal tobat juga. Segala puji bagiNya jika memang diberi kesempatan olehNya, namun siapa yang tahu kalau saat muda tak peduli dosa, tiba-tiba dicabutlah nyawa, su’ul khatimah jadinya, neraka menununggu disana. Na’udzubillah.
Sahabat, adapun keutamaan menutup aurat itu sangatlah banyak. Di antaranya terjaga kehormatannya, terjaga akhlaknya, terjaga ibadahnya, pahala mengiringi, yang sholeh mendambai, surga menanti.
Ada satu kisah dari salah satu sahabat, ketika ia memutuskan untuk berhijab sempurna, berkobar ibadahnya, rezeki tak henti-hentinya, serta banyak yang mendambainya. Subhanallah. Pantaslah kita beriri padanya dan malu jikalau diri masih tak tahu diri padaNya.
Maka, mulailah dari sekarang sahabat. Mungkin ada yang memulainya dengan kerudung kecil dulu, celana jeans, atau baju yang masih ketat. Tak apa, namanya juga belajar, memutuskan untuk berhijab saja itu sudah keputusan luar biasa, dan Allah pasti berbangga. Foto-foto yang terpajang di dunia maya segera hapus dan ganti dengan yang lebih baik. Namun tetaplah belajar ilmuNya, hingga nanti pakaian lebih rapi, jubah atau rok tak memberi bentuk tubuh, kerudung lebar menutup dada, baju longgar lengan panjang menutupi lengan, kaos kaki agar senantiasa aurat terlindungi seperti sedang sholat. Untuk yang masih sendiri semoga ridho Allah mendapat kekasih halal cerminan diri, untuk para istri agar menjaga kehormatan diri untuk suami. Semoga Allah selalu melindungi. Mari jemput hidayahNya, sahabat yang ku cintai. ^^
0 comments:
Posting Komentar