Buscar

Pages

السلام Pictures, Images and Photos

Untukmu Sahabat :) "Allah,Sang Maha Cinta"



Assalamu’alaikum wr wb
            Ukhty, apa kabar? Semoga ukhty selalu mendapat rahmat dari Allah swt.
            Ukhty, pernah nggak merasa sejuk, nikmat, nyaman di hari-hari yang sering ukhty lalui? Pernah nggak berfikir, betapa sejuk hirupan udara pagi dan sore hari? Pernah terbayang sebelumnya, nikmat makanan yang halal nan baik? Pernah terasa betapa nyamannya ketika ukhty berbaring, berdiri atau duduk sambil menikmati langit biru menghampar luas di atas sana?
            Ukhty, hal tersebut merupakan keridhoan Allah untuk kita. Allah ridho memberikan kenikmatan-kenikmatan itu untuk kita. Kenikmatan itu bagi Allah kecil untuk diwujudkan, namun bagi kita yang sedang merasa kelelahan misalnya, sehabis pulang kuliah atau bekerja, atau kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya, saat kita membutuhkan yang namanya istirahat, membiarkan tubuh rehat sejenak, menghirup sejuknya udara yang tiada bisa ditandingi oleh AC, nikmatnya makan dan minum disaat lapar telah menjelang, serta nyaman dan damainya perasaan setelah melakukan penyegaran jiwa melalui sholat adalah sesuatu yang sangat besar pengaruhnya bagi kita.
            “Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi." Katakanlah: "Kepunyaan Allah." Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang.” (Al-An’am : 12)
            Dalam potongan ayat di atas, Allah telah berjanji bahwa Allah pasti akan melimpahkan rahmatNya yang menandakan kemurahanNya karena kasih sayangNya. Keridhoan Allah tersebut adalah salah satu tanda kasih sayangNya pada kita.
            Diceritakan saat perang Tabuk, terdapat seorang Ibu yang sedang berusaha mencari bayinya. Setelah menemukan bayinya, ibunya menggedong dan menyusuinya. Rasulullah berkata pada para sahabat, bahwa tidaklah mungkin bagi seorang Ibu membahayakan anaknya sendiri, karena sifat kasih sayangnya yang luar biasa, namun perlu diketahui, bahwa kasih sayang Allah pada hambaNya melebihi kasih sayang seorang Ibu. Subhanallah.
            Ukhty, kita sudah tahu, bahwa tidak selamanya awan itu putih. Adakalanya saat mengandung air hujan, awan berubah menjadi hitam. Begitu pula kita. Ada saat-saat dimana kita menemui hitamnya awan pada diri kita. Kita sering melupakan Allah saat meluapakan kebahagiaan kita. Ada pula dimana kita memang sangat membutuhkan pertolongan Allah, baru kita meminta kepadaNya. Namun saat keinginan kita terwujud, kita hanya merealisasikannya dengan ucapan ‘Alhamdulillah’ dan setelah itu melupakanNya lagi. Astaghfirullahal’azhim.
            Ukhty, janganlah awan hitam itu terus menerus disimpan dalam diri. Hujankanlah ia. Lewat air mata memohon ampunan padaNya. Tobatlah padaNya. Cintailah Ia, sebagaimana Ia mencintaimu. Sujudlah dan pujilah Ia. Niscaya, Allah takkan pernah menutup pintu tobatNya sebelum ajal menjemput kita.
            “Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Asy-Syuura:25)
            Ukhty, cobalah rasakan kenikmatan iman dalam mencintaiNya. Lewat sholat sebagai interaksi denganNya, lewat Al-Qur’an sebagai surat-surat cinta dariNya. Lihat dan rasakan betapa Allah menyayangi dan mencintai hambaNya. Tidakkah ukhty rasakan Allah dekat dan memperhatikanmu? Tidakkah hatimu akan lunak sehingga mengucurlah pancaran air mata ke pipimu, mengingat betapa banyak skenario-Nya dalam menjaga dan mengawasimu, membimbingmu ke jalan yang Allah ridhoi. Ukhty, semua yang telah terjadi, bukanlah hal yang kebetulan. Semuanya telah direncanakan dan diatur indah oleh Sang Pemilik Keindahan.
            Kadang kita merasa ragu. Benar ukhty? Ragu apa? Ragu terhadap janji-janjiNya. Ya, keraguan inilah yang membuat kita sering goyah hingga melupakan Maha sifat-sifatNya Yang Mulia. Keraguan itu diakibatkan oleh kurang cerdasnya akal kita, sehingga kita tidak pernah bisa merasa ihsan. Inilah yang berbahaya, kita melupakan bahwa Allah selalu melihat setiap gerak gerik kita, yang haq maupun yang bathil. Kita juga meremehkan bahkan lupa akan pahala dan dosa yang pernah dilakukan. Padahal Allah telah jelas berfirman : “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Az-Zalzalah : 7-8).
            Ukhty, ketahuilah dan yakinilah, Allah bukan seperti kita, yang selalu ngaret dalam penepatan janji. Allah tidak seperti kita yang dengan mudah membatalkan janji. Allah Maha Penepat Janji.
            Salah satu lagi tanda sayangNya Allah pada kita ialah dijanjikanNya surga pada kita. Allah telah menerangkan nikmat-nikmat yang lebih nikmat dari nikmatnya dunia disana.
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu,”(Al-Baqarah : 25)
Subhanallah, kurang sayang apalagi Allah pada kita? Tinggal kita saja lagi yang belum sepenuhnya menyadari akan sempurnanya Allah memberikan kemurahanNya.
Tersebutlah kisah seorang akhwat yang mempunyai kekasih (baca : pacar) yang pertama kali. Mereka saling menyayangi dan masing-masing dari mereka selalu mengutarakan cinta. Si pacar selalu berusaha membahagiakan si akhwat tersebut, dengan janji-janji manis serta kado-kado yang unyu. Begitu pula si akhwat, dia berlaku sama sampai seterusnya, sampai berbulan-bulan dengan bumbu-bumbu rasa beraneka warna. Terkadang marahan, kadang baikan. Sampai akhirnya si pacar memutuskan untuk berpisah (baca : putus), sehingga meledaklah tangis sang akhwat. Padahal sebelumnya dia mengira bahwa do’i lah yang akan menjadi pacar pertama dan terakhirnya. Dia sesali juga akan komitmen yang mereka buat saat awal-awal pacaran, bahwa mereka akan pacaran dan nggak akan putus sampai nikah. Dia merasa rugi pula terhadap uang yang ia habiskan hanya untuk membeli hadiah-hadiah untuk sang pacar, mentraktir makan, mengisikan pulsa, dll, dst, dsb, yang padahal uang tersebut adalah jatah uang bulanan yang diamanahkan oleh orang tuanya untuk digunakan pada hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan sekolah. Astaghfirullahal-‘azhim. Na’udzubillah min dzalik.
Ukhty, begitulah jika rasa sayang dan cinta kita tidak diarahkan dengan semestinya. Cinta pada seseorang yang belum halal seperti di atas (baca : pacar) akan mengundang mudharat, sakit hati, galau berkepanjangan, mubazir air mata, dan rugi (rugi rasa, rugi waktu, rugi uang). Dan hal yang paling berdosa adalah pada saat kita membohongi dan menyalahi amanah orang tua. Mengaku untuk keperluan sekolah, tapi nyatanya digunakan untuk hal-hal lain. Astaghfirullahal’azhim.
Nah, beda halnya jika kita hanya mencintai Allah seorang, semata, dan satu-satunya. Kita takkan pernah galau dan sakit hati, malah : “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du : 28), dan juga anti-rugi, karena Allah : “Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.”(Muhammad : 36).
Ukhty, izinkan penulis berbagi tips, agar kita bisa senantiasa zikrullah (mengingat Allah swt) :
Pertama, selalu bersikap ihsan, yaitu selalu menghadirkan Allah dalam setiap ibadah yang kita lakukan, dengan arti lain beribadahlah seakan-akan Allah melihat kita dan kita melihatNya. Dengan begitu, tak akan luput satu perkarapun tanpa mengingatNya. Dengan Ihsan, kita juga akan selalu terhidar dari perbuatan yang sia-sia.
Kedua, azzamkan pada diri, bahwa cukuplah Allah menjadi Penolong kita dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung bagi kita. Dengan begitu, insyaAllah apapun yang akan kita lakukan, berbagai rintangan dan musibah yang akan hadir, yakinlah hanya Allah yang dapat membebaskan belenggu tersebut. Begitulah, bukti cinta Allah pada kita. Dia selalu menolong, menjaga dan melindungi kita. Patut bagi kita untuk selalu bersyukur dan memujiNya.
            Ketiga, ingatlah setiap doa-doa yang selalu diijabah oleh Allah swt. Inilah bukti cinta Allah yang besar : "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Allah, Maha Pengabul Doa. Tak ada satupun doa yang tak didengar oleh Allah swt. Allah-pun tak pernah tak mengabulkannya. Namun perlu diketahui, dalam mengabulkan doa, Allah punya tiga kriteria : langsung dikabulkan, diganti dengan yang lebih baik, disimpan Allah karena Allah lebih Tahu apakah yang kita inginkan itu baik dampaknya bagi diri kita atau tidak.
Wallahu a’lam bish-shawwab.
Wassalamu’alaikum wr wb.