Buscar

Pages

السلام Pictures, Images and Photos

Wanita Sholehah, Tidak Memandang dan Tidak Dipandang



Nilai wanita bukan terletak pada pakaiannya yang menonjol, berhias diri untuk memperlihatkan kecantikannya, tetapi hakikatnya ialah pada kesopanan, rasa malu dan keterbatasan dalam pergaulan.

Wanita solehah itu adalah wanita yang tegar menjaga maruah serta apa yang lahir dari dirinya, dari ujung rambut hingga ujung kaki, termasuklah wajahnya, suaranya, senyum tawanya, jalannya, tulisannya,bahkan namanya sekalipun.

Wajah bukan aurat tetapi ada kalanya ia menjadi aurat

Dalam mazhab Imam Syafie berdasarkan ayat ke-30 dalam surah an-Nur.
Allah melarang wanita beriman menunjukkan perhiasannya, kecuali apa yang telah zahir daripadanya.

Ulama Syafie berpendapat makna "apa yang zahir daripadanya" adalah muka dan tapak tangan, tetapi bagi wajah yang bisa mengundang fitnah, ia tetap menjadi aurat.
Wanita yang khawatir wajahnya dapat melalaikan lelaki yang memandangnya pasti akan menganggapnya sebagai aurat, lalu mengenakan purdah/niqab pada wajahnya.

Mungkin berat bagi remaja untuk mengamalkannya, tapi cukuplah dengan tidak terlalu menonjolkan diri di hadapan lawan jenis atau tidak menjadikan wajah kita sebagai pajangan umum seperti friendster, facebook dan lain-lain.

Suaranya bukan aurat, tapi ada kalanya ia menjadi aurat.

Wanita yang memahami arti kesolehan tidak akan melembutkan suaranya di hadapan ajnabi kerana memahami perintah Allah SWT.
"Maka janganlah kamu melemah lembutkan suara dalam bebicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit hatinya." (Surah Al-Ahzab, 33)

Jadi, bertegaslah apabila berurusan dengan lelaki ajnabi.
Berurusanlah dengan ajnabi tanpa mendatangkan keadaan khalwat (berdua-duaan).
Khalwat paling mudah terjadi dalam hubungan cinta terlarang(Pacaran.red). Khalwat juga adalah bunga-bunga zina.

Bersenda gurau di telefon atau SMS di antara lelaki dan wanita kerana dasar cinta terlarang sehingga menyebabkan nafsu syahwat bergelora juga termasuk sebagai khalwat kerana termasuk berdua-duaan.

Sayyidina Umar r.a berkata, "Aku lebih rela berjalan di belakang seekor singa daripada berjalan di belakang seorang wanita."
Seorang wanita solehah tidak akan membiarkan lelaki berjalan di belakangnya kerana dia faham seribu satu fitnah bisa timbul dari keadaan tersebut.

Bagaimana pula keadaan wanita yang tidak melabuhkan jilbabnya apabila lelaki berjalan di belakangnya?

Maka, labuhkanlah kerudungmu.

Ketahuilah bahwa pada pagi hari perintah berjilbab diwahyukan kepada Rasulullah SAW,seorang sahabiyah yang masih tidak tahu tentang wahyu tersebut telah keluar dari rumahnya tanpa jilbab. Kemudian seseorang telah menegurnya, "Mengapa engkau tidak berjilbab, adakah engkau tidak tahu tentang perintah memakainya?"

Lalu wanita tersebut berhenti melangkah dan menyuruh seseorang mengambil jilbabnya, lalu beliau berkata, "Aku tidak mau selangkah pun aku berjalan dalam keadaan melanggari perintah Allah SWT."

Malangnya hari ini apa yang terjadi kepada wanita Islam; bertahun-tahun belajar Islam tetapi masih tiada kekuatan untuk mengamalkannya.

Saudariku,

Bangkitlah dari lenamu yang panjang dan tidak berkesudahan.
Sekali kamu terjatuh, jangan biarkan diri kamu jatuh selamanya.
Kamu punya kekuatan untuk bangkit semula, walaupun kita berdosa sebanyak buih yang memutih di lautan.
Yakinlah kasih sayang dan keampunan Allah terlalu luas.

Saudariku,

Hidup ini seperti mimpi, seorang pengemis bermimpi menjadi seorang raja, dipuji dan dipuja, segala kemuliaan dan kekayaan tunduk kepadanya, tapi bila dia sedar dari lenanya, dia masih seorang pengemis yang miskin dan tidak punya apa-apa.
Seorang raja yang bermimpi, menjadi seorang pengemis yang miskin dan hodoh, dia dihina dan dikeji di setiap persimpangan yang dilalui, tapi bila raja itu sedar dari lena, dia tetap seorang raja.

Matanglah dalam urusan akhiratmu. Jangan kerana kesenangan dunia yang sementara, kau sanggup menanggung sengsara di akhirat selamanya.

Janganlah kerana kasih makhluk yang sementara, kau hilang kasih Allah SWT di akhirat sana. Jika kau kehilangan cinta Allah SWT, niscaya kau akan kehilangan segalanya.

Saudariku,
Sayyidah Aisyah RA pernah berpesan,
"Sebaik-baik wanita adalah yang tidak memandang dan dipandang"
Jangan kau merasa bangga dengan kecantikanmu sehingga kau dikejar jutaan lelaki. Itu bukan kemuliaan bagimu.
Jika kau berasa bangga, kau menyamakan dirimu dengan pepasir di pantai, yang boleh dipijak dan dimiliki sesiapa saja.
Muliakanlah dirimu dengan taqwa, setanding mutiara Zabarjad, yang hanya mampu dimiliki penghuni syurga.



sumber : Facebook, Izinkan Aku Menikah Tanpa Pacaran

Hati-hati, SMS Merah Jambu


“Tetap istiqomah, Ukhti… Selamat berjuang. Semoga Allah menyertai anti.” Sender : Ikhwan +62817xxx

Senyum timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat menyelusup dada dan membuat jantung berdegup lebih cepat. Otaknya pun sekejap bertanya, “Ada apa?”, “Sungguh, bukan apa-apa. Aku hanya senang karena ada saudara yang menyemangatiku.” Si akhwat menyangkal hatinya cepat-cepat. Dan ia bergegas meninggalkan kamarnya, ada dauroh. Ia berlari sambil membawa sekeping rasa bahagia membaca sms tadi yang sebagian besar bukan karena isinya, melainkan karena nama pengirimnya.

“Ana lagi di bundaran HI, Ukhti. Doakan kami bisa memperjuangkan ini.” Sender : Ikhwan +628179823xxx

Untuk apa dia memberitahukan ini padaku. Bukankah banyak ikhwan atau akhwat lain? Nada protes bergema di benaknya. Tapi di suatu tempat, entah di mana ada derak-derak yang berhembus lalu. Derak samar bangga menjadi perempuan yang terpilih yang di-sms-nya.

Pagi itu, handphone kesayangannya berbunyi. “Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.”

Dada membuncah hampir meledak bahagia. “Dia bahkan ingat hari lahirku!” Dibacanya dengan berbunga-bunga. Tapi pengirimnya… Sender : Akhwat +6281349696xxx

Senyum tergurat memudar. Tarikan napas panjang. Kecewa, bukan dari dia. Ringtone-nya berbunyi lagi.

“Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.” Sender : Ikhwan +628179823xxx

Dia!Semburat jingga pagi jadi lebih indah berlipat kali. Senyumnya mengembang lagi. Dan bunga-bunga itu mekar-lah pula.

Cerita di atas tadi selurik gerak hati seorang akhwat di negeri antah berantah yang sangat dekat dengan kita. Gerak hati yang mungkin pernah bersemayam di dada kita juga. Bisa jadi kita mengangguk-angguk tertawa kecil atau berceletuk pelan, “Seperti aku nih,” saat membacanya. Hayo… ngaku! He he…

Mari kita cermati fragmen terakhir dari cerita tadi. Kalimat sms keduanya persis sama, yang intinya mengucapkan dan mendoakan atas hari lahir (mungkin mencontek dari sumber yang sama hehe…). Sms sama tapi berhasil menimbulkan rasa yang jelas berbeda. Karena memang ternyata lebih berarti bagi si akhwat adalah pengirimnya, bukan apa yang dikatakannya.

Namun sebenarnya, apakah Allah membedakan doa laki-laki dan perempuan? Mengapa menjadi lebih bahagia saat si Gagah yang mendoakan? Semoga selain mengangguk-angguk dan tertawa kecil, kita juga berani memandang dari sudut pandang orang ketiga. Dengan memandang tanpa melibatkan rasa (atau nafsu?), kita akan bisa berpikir dengan cita rasa lebih bermakna.

Konon, cerita tadi terus berlanjut.

Suatu hari yang cerah, sang akhwat mendapat kiriman dari si ikhwan itu. Sebuah kartu biru yang sangat cantik. Tapi sayang, isinya tidak secantik itu. Menghancurkan hati akhwat menjadi berkeping-keping tak berbentuk lagi. Kartu biru itu adalah kartu undangan pernikahan si ikhwan. Dengan akhwat lain, tentu saja. Berbagai Tanya ditelannya. Mengapa dia menikah dengan akhwat lain? Bukankah dia sering mengirim sms padaku? Bukankah dia sering me-miscall ku untuk qiyamull lail? Bukankah dia ingat hari lahirku? Bukankah dia suka padaku? Mengapa…mengapa…

Dan air mata berjatuhan di atas bantal yang diam. Teman, jangan bilang, ya… dia hanya tidak tahu, ikhwan itu juga mengirimkan sms, miscall, mengucapkan selamat hari lahir dan bersikap yang sama ke berpuluh akhwat lainnya!

Ironis. Sedih, tapi menggelikan, menggelikan tapi menyedihkan. Sekarang siapa yang bisa disalahkan? Akhwat memang seyogiyanya menyadari dari awal, sms-sms yang terasa indah itu bukan tanda ikatan yang punya kekuatan apa-apa. Siapa yang menjamin bahwa ikhwan itu ingin menikahinya? Bila ia berharap, maka harapanlah yang akan menyuarakan penderitaan itu lebih nyaring.

Tetapi para ikhwan juga tak bisa lari dari tanggung jawab ini. Allau’alam apapun niatnya, semurni apapun itu, ingatlah, sms melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Putih si pengirim, tak menjamin putihnya juga si penerima. Bisa jadi ia akan berwarna merah muda. Merah muda di suatu tempat di hati atau menjadi rona di pipi yang tak akan bisa disembunyikan di depan Allah.

Bagi perempuan, sms-sms dan bentuk perhatian sejenis dari laki-laki bisa menimbulkan rasa yang sama bentuknya dengan senyuman, kedipan menggoda, dan daya tarik fisik perempuan lainnya bagi laki-laki.

Menimbulkan sensasi yang sama. Ketika perempuan bertanya berbagai masalah pribadinya padamu, seringkali bukan solusi yang ingin dicari utamanya. Melainkan dirimu. Ya, sebenarnya perempuan ingin tahu pendapatmu tentang dia, apakah dirimu memperhatikannya, bagaimana caramu memandang dirinya. Dirimu, dirimu, dan dirimu… dan kami –kaum hawa- sayangnya, juga memiliki percaya diri yang berlebihan, atau bisa dibahasakan lain dengan ‘mudah Ge-Er’. Jadi, tolong hati-hati dengan perhatianmu itu.

Paling menyedihkan saat ada seorang aktivis yang tiba-tiba berkembang gerak dakwahnya atau semangat qiyamul lailnya karena terkait satu nama. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Ketika kita menyandingkan niat tidak karena Allah semata, maka apalah harganya! Apa harganya berpeluh-payah bukan karena Dia, tapi karena dia. Seseorang yang sama sekali bukan apa-apa, lemah seperti manusia lainnya.

Laki-laki dan wanita diciptakan berbeda bukan saling memusuhi, bukan juga saling bercampur tak bertepi, tapi semestinya saling menjaga diri. Secara fisik, emosional, atau kedua-duanya. SMS tampak aman dari pandangan orang lain, hubungan itu tak terlihat mata. Tapi wahai, syetan semakin menyukainya. Mereka berbaris di antara dua handphone itu. Maka dimanapun mereka berada, syaitan tetaplah musuh yang nyata!

Wahai akhwat, bila kau menginginkan sms-sms itu, tengoklah inbox-mu. Bukankah disana tersusun dengan manis sms-sms dari saudarimu. Saudari-saudarimu yang dengan begitu banyak aktivitas, amanah, kelelahan, dan kesedihan yang sangat memerlukan perhatianmu. Juga begitu banyak teman-temanmu yang belum mengenal Islam menunggu kau bawakan sms-sms cahaya untuk mereka.

Ada saatnya. Ya, ada saatnya nanti handphone kita dihiasi sms-sms romantis. Sms-sms yang walaupun hurufnya berwarna hitam semua, tapi tetap bernadakan merah muda. Untuk seseorang dan dari seseorang yang sudah dihalalkan kita berbagi hidup, dan segala kata cinta di alam semesta.

Cinta yang bermuara pada penciptaNya. Cinta dalam Cinta. Bersabarlah untuk indah itu.

“Ummi, abi lagi ngisi ta’lim di kampus pelangi. Di depan abi ada beribu bidadari-bidadari berjilbab rapi, tapi tak ada yang secantik bidadariku di istana Baiti Jannati. Miss u my sweety.”

“Abi, yang teguh ya, pangeranku…rumah ini terasa gersang tanpa teduh wajahmu. Luv ya”



------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Renungan :
masih mau smsan "sayang-sayangan" dengan yang bukan MUHRIM...???
SIAP NANGGUNG DOSA????
PIKIRKAN baik-baik .
Saya cuma mengingatkan, bukan memaksa..

Wallahu a'lam..

When U Fall In Love, Beware Of Syaithan !!!






Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh

Ketika kita jatuh cinta, dan mendambakan seseorang jadi jodoh kita. . . .
Namun kita tetap diam, mengendalikan hati untuk tidak tergesa-gesa mengutarakannya, maka yang ada adalah harapan. . .
Do'a kebaikan untuknya tak lupa kta panjatkan..
Semoga ia mampu menjadi hamba yang beriman..
Mengisi hari dengan perbaikan..
Semoga saja Allah mempertemukan, dan mempersatukan di saat yang tepat..

Saat dimana hanya ada perkenalan dengan cara islam yang berlanjut dengan lamaran, bukan lewat penjajakan yang bertema Pacaran.

Namun, kita pun tak kan menyalahkan . 
Jika Allah TIDAK menghendaki kita berjodoh dengannya karena mungkin ada seseorang yang lebih baik dari kita untuknya, dana ada yng lebih baik dari dia untuk kita. . .
itulah nilai kepasrahan.

Namun.. Ketika kita jatuh cinta..
Lalu kita menjalin ikatan dengannya. Meski hanya di dunia maya..
Meski hanya ingin lebih jauh mengenalnya..
Maka Syaitan akan ikut mengambil bagian

Menyiksa hatimu dengan rindu yang menggebu.. Kemudian rindu berganti obrolan penuh kehangatan, tentang masa depan yang akan kita bangun bersama. Senda gurau dan kemesraan yang kita bina seolah terasa indah , seolah tak ada yang salah. Kita tidak sadar bahwa apa yang sedang kita lakukan sekarang belum lah halal untuk dilakukan, dia bukan mahrom mu

Kau telah lalai dari mengingat-Nya, kau telah lupa ada Allah yang mengawasimu. . .mengawasi kemesraan yang belum berhak kau nikmati bersamanya. 
Kerinduan berlanjut dengan impian sebuah pertemuan, Pertemuan yang berujung dengan sebuah gandengan.. Pertemuan yang berujung dengan pelukan kemudian hati menjadi bergantung padanya. . .

Seolah yang menciptakan kebahagiaan di dunia kita hanyalah dia
Seolah tanpa dia hidup kita tak kan ada artinya
Seolah tanpa dia kita kan kehilangan nyawa. 
Akhirnya.. Ketika perpisahan terjadi, karena Allah tak menghendaki kau dan dengannya hidup bersama. Kau terpuruk dan putus asa.. 
Hidup seolah tak lagi berwarna, bahkan tak jarang sampai tak sudi lagi hidup di dunia. 

Lalu ketika cinta terhalang perbedaan agama, hukum Allah berani dilanggarnya. Padahal Allah jelas tak mengizinkan, seorang muslim/muslimah menikah dengan orang kafir sebelum mereka beriman meskipun mereka menarik hatimu atau ketika sang kekasih mengjaknya pindah agama.. atas nama cinta murtad pun berani dipilihnya.. Naudzubillah...

Semua orang berhak mencintai dan dicintai.. Tapi bukan cinta yang tak diridhai.
Cinta selain Karena-Nya hanya akan membawa kita pada penyesalan.. Penyesalan abadi. Kebahagiaan yang harus dipilih seorang muslim haruslah kebhagiaan yang abadi.. Kebahagiaan yang hakiki.. Kebahagiaan yang ada disisi-Nya. Di Jannah-Nya.
Maka.. Mari saling mengingatkan dalam menetapi kesabaran..
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS al-‘Ankabuut [29]: 2-3)

Segala sesuatu yang hendak menjauhkan kita dari-Nya hanyalah ujian..
Segala sesuatu yang hendak memaksa kita melanggar aturann-Nya hanyalah ujian..
Segala sesuatu yang hendak membuat kita mendustai Janji-Nya hanyalah ujian..
Mari mendekatkan diri pada-Nya, mari mencintai-Nya dengan sebenar-benar mencinta.. Maka kau akan tahu, sesuatu yang membuatmu hilang kenikmatan menyembah pada-Nya akan segera engkau tinggalkan.

Izinkan Kami menikah tanpa Pacaran, Dengan penuh Kesabaran.. Dengan Penuh Perjuangan, Kemenangan itu ada jadwalnya, dan semua akan menjadi indah pada waktunya dengan Ridha-Mu.. 
Aamiin.

sumber : Facebook, Izinkan Aku Menikah Tanpa Pacaran

Pesan dari kaum Adam yang belum halal bagi kaum Hawa

Duhai kamu yang tercipta dari tulang rusukku….
Di belahan Bumi manapun kamu berada…
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga terindah sekalipun…

Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah, tersempurna, dan tertinggi…..
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, karenanya kau tak membutuhkan persamaan.

Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh, karena akan membuatku mengingatmu. Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu. Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku. Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari…

Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh Lumpur. Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci…

Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung….Ada ingin tapi tak ada henti….Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani kusentuh…Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena sucimu kau pertaruhkan.

Mungkin kau tak peduli, tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila kau kalah. Dan tak lebih dari wanita biasa. Jangan pernah kau tatapku penuh. Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk melihatku. Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku seorang yang masih kotor…

Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah burukku…., mengenakan pakaian sutra emas….Meniru laku para ustadz…, meski hatiku lebih kotor dari lumpur….Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau termanipulasi….

Karena toh kau hanya manusia – hanya wanita -.Beri sepenuh diri pada sang lelaki suci yang dengan sepenuh hati membawamu ke hadapan Tuhanmu….Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam kitab suci…, tak perlu dipikir lagi….

Tunggu sang lelaki itu menjemputmu…, dalam rangkaian khitbah dan akad yang indah….Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah…Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci.

Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas…Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu…., mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak ada sampai kau mati . . .

Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di dunia fana saat ini. Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu, yang kau bangun dengan segala kekhusyu’an tangis do’amu….Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu.., tapi itu pilihan-Nya.

Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah. Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang kau pilih, seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar pernikahannya.

Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi. Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta dalam setiap denyut nadi kita.


sumber : Facebook, Izinkan Aku Menikah Tanpa Pacaran

AWAS, Pornografi Foto Akhwat Berjilbab!

Beberapa waktu yang lalu, ketika membaca salah satu artikel di blog Al-Akh Wira, betapa sedihnya hati ini, ketika mengetahui bahwa pada saat ini di dunia maya (internet), banyak terpampang foto akhwat atau wanita muslimah berjilbab dengan badan atau tubuh (maaf) tanpa busana alias telanjang atau bugil! Wal ‘iyadzubillah! Sungguh ironis memang, tapi inilah kenyataannya. Para pengelola website cabul/ porno/ sex dan orang-orang yang sejenisnya –semoga Allah memberi hidayah kepada mereka dan kita semua-, kini melancarkan serangannya kepada muslimah berjilbab.

Dengan sengaja dan tanpa rasa penyesalan dan bersalah, mereka memodivikasi foto para muslimah berjilbab (yang ironisnya begitu banyak bertebaran di internet, baik di website, blog, Friendster , dll) dengan foto wanita fasik yang tanpa busana (telanjang). Sehingga, hasilnya menjadi foto wanita berjilbab telanjang! Tujuan mereka melakukan hal ini (mengubah foto wanita berjilbab) adalah untuk melecehkan kaum hawa yang teguh melaksanakan Syari’at Islam. Na’udzubillah min dzalik. Bahkan, beberapa waktu lalu, terdapat link khusus yang dibuat untuk melihat foto-foto orang lain yang disimpan secara private (pribadi) di Friendster, tanpa sepengetahuan yang empunya FS! Maka berhati-hatilah wahai Saudara dan saudariku, jangan asal menyimpan foto di internet!

Oleh karena itu, melalui media ini, kami menasihatkan kepada seluruh saudariku muslimah (termasuk kaum Adam), untuk tidak memasang foto mereka di internet, baik di blog/ website, FS (Friendster), gambar avatar, Flickr, dll. Sedangkan bagi mereka yang telah terlanjur memasang foto di internet, kami memohon untuk segera menghapus foto Anda, agar Anda tidak menjadi korban berikutnya! Padahal kita telah mengetahui, betapa mulianya kedudukan seorang wanita di dalam Islam.

Saudariku, sebenarnya, para ulama telah lama memberi peringatan dan nasihat, tentang larangan fotografi. Hal ini dikarenakan, hukum asal dari gambar makhluk bernyawa adalah haram. Sebab, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Malaikat enggan memasuki rumah yang didalamnya terdapat lukisan” [Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim]. Berdasarkan hadits ini, sebagian ulama berfatwa tentang haramnya foto makhluk bernyawa, walaupun hanya untuk digunakan sebagai foto kenangan. Akan tetapi ada ulama yang membolehkan foto makhluk jika digunakan untuk sesuatu yang DARURAT, seperti KTP, Paspor, Ijazah, dan lain-lain. Ketahuilah, musibah ini (fitnah foto wanita berjilbab porno) merupakan salah satu akibat jika kita meremehkan ajaran Islam dan meremehkan peringatan (fatwa) ulama.

Semoga nasihat singkat ini, bisa diambil pelajaran bagi mereka yang berakal dan orang-orang setelahnya. Wallahu a’lam.
Insya Allah, informasi yang kami sampaikan dapat dipertanggungjawabkan.
SILAKAN MENYEBARKAN INFORMASI INI KEPADA KERABAT, TEMAN, ATAU SIAPA PUN.
Jazakumullah khoiron
copas dari blog

Maafkan Aku MENOLAKmu Karena ALLAH TA’ALA

Sebuah surat yang sekarang juga mewakili perasaanku, ketika aku bingung harus menulis apa, dan ku temukan surat ini, ku baca dan isinya hampir sesuai dengan apa yang ingin aku sampaikan padanya.

Sebuah surat dari seorang hamba Allah yang beriman lagi bertaqwa, dia menjaga ke'izzah'an dan ke'iffah'annya. Subhanallah. Semoga kita bisa mencontoh dirinya... Aamiin

Selamat Menyimak...
 


Maafkan Aku MENOLAKmu karena ALLAH TA’ALA


Ditulis dari lubuk hati untukmu …

Teriring salam persaudaraan sesama muslim yang ku torehkan di atas lembaran ini kepadamu, dari kami yang berjuang di medan jihad, dicela oleh lisan kaum kafir dan fasiq, tersudutkan oleh pandangan mereka karena keteguhan hijab kami, yang terjajah dalam minoritas kami hanya karena kami berjuang menegakkan kalimat Tauhid dan Sunnah dengan ‘ijma Assalafushsholeh.

Ya akhiyal kariim, sosok yang pernah berjumpa denganku, sosok yang pernah melewati hari – hari bersamaku walau hanya sebentar, dan sosok yang pernah menaruh diriku dihatinya.

Sungguh hal yang tak pernah kubayangkan pertemuan kita di hari itu telah mengubah pandanganmu kepadaku. Sehingga membuatmu berani mengatakan padaku “ Aku MENCINTAImu, Oh akhi ,,,, sungguh kalimat yang tak kubayangkan keluar dari lisanmu.

Sungguh malu diri ini … karena kalimat itu. Akhi ., aku malu bukan padamu tapi malu kepada Rabb –ku yang telah menciptakanku dengan kesempurnaan-Nya, yang telah menunjukkan padaku nikmat HIDAYAH sehingga aku dapat berjalan menapakkan kaki di atas bumi ini dengan ‘ilmu –Nya. Aku malu … mengapa aku sia-siakan ‘ilmu itu, mengapa aku langgar hukum ikhtilat itu, mengapa aku langgar hukum pergaulan lawan jenis itu, mengapa aku mendayu – dayukan suara ini dihadapanmu sewaktu berbicara padamu, seolah – olah Allah tidak melihatku. Seakan – akan siksaan NERAKA itu hanyalah dongeng, atau tempat yang tidak disiapkan untukku. Astaghfirullaah … siapalah diri ini, Umar bin Khatab saja berkata“ Wahai sekalian manusia, andaikata ada yang menyeru dari langit, ‘wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian semua masuk Surga kecuali satu orang’. Saya takut satu orang (yang dimaksud) itu adalah saya.”Seorang Umar bin Khatab berkata demikian padahal siapalah diriku bila dibanding dengannya?Akhi, walhasil … karena sikapku itu kau terfitnah (baca: tergoda) oleh ku. Sungguh penyesalan datangnya belakangan, tapi lebih baik aku menyesal sekarang dari pada aku menyesal pada hari yang tiada lagi guna penyesalan itu.

Ya Akh … dengan mantap dan tanpa penyesalan aku katakan pada-mu suatu kalimat sebagai jawabanku padamu :

“MAAFkan aku, sesungguhnya walaupun manusia tidak melihat sikapku, tapi Allah Maha Melihat, olehnya maafkan aku, aku MENOLAKMU karena rasa takutku kepada Allah, bukankah Allah telah melarang aku dan kamu untuk mendekati zina ? ya mendekatinya saja dilarang apalagi melakukannya. Aku tahu niatmu baik mencari PENDAMPINGmu untuk sesuatu yang HALAL, tapi caramu yang SALAH. Jika kau inginkan aku, mengapa musti melalui tahapan yang dilarang-Nya(PACARAN) ? mengapa tak kau datang saja pada kedua orang tuaku lalu katakan bahwa kau menCINTAIku dan ingin meLAMARku. Akhi … sungguh aku merasa bangga dengan sikapmu itu, walau kita nda tahu bagaimana hasilnya. Apakah keinginanmu itu terwujud ataukah tidak. Akhi … sikapmu yang sekarang ini yang tidak “BERANI” itu, membuat aku membencimu, benci karena engkau tak menegakkan SYARIAT Allah padahal engkau mengetahuinya. Akhi … maafkan jika aku terlalu jujur, tapi itulah yang kurasa”.Ya akh aku menolakmu bukan untuk dibilang “WAH … akhwat nolak cowok keren, hebaaaaaat” atau segudang kalimat bathil lainnya yang hanya menimbulkan ujub di hatiku.Akhi … kini ku menjauh darimu, bukan karena aku membencimu dengan kebencian yang membabi buta hingga senyum pun tak lagi mengembang dari bibirku. Bukan akhi … bukan itu. Jangan kau salah menanggapi sikapku. Akhi … aku menjauh darimu karena aku sadar aku adalah finah (godaan) terbesar bagi kaummu, sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam besabda :“Aku tidak meninggalkan sepeninggalku suatu fitnah (godaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki ketimbang wanita “(Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

Akhi … maafkan sikapku, maafkan jika aku terlalu menjaga diriku dari mu dan dirimu dariku, maafkan jika aku tak berkirim sms atau menelpon padamu lagi, maafkan jika aku berpapasan denganmu di jalan seperti orang yang tak pernah saling mengenal, maafkan jika tak ada canda lagi dengamu, maafkan jika aku menjauhimu jika aku melihatmu, maafkan akhi ….

Akhi, teriring pesan dariku, bertaqwalah kepada Allah, hadirilah majelis – majelis ‘ilmu tempat yg buat hati kita nyaman, orang – orangnya pengertian, sholeh/ah, amanah, tidaklah mereka berucap kecuali berdasarkan ‘ilmu, jauh dari ghibah, tidaklah antum mendengar selain senandung Al-Qur’an, tidaklah mereka sibuk selain menghafal dan mengkaji ayat demi ayat dari Al-Qur’anul Kariim.

Akhi … teriring do’a dariku, semoga Allah memberimu seorang muslimah yang berAKHLAK Mulia, seorang muslimah sholehah yang menjadi teladan bagi anak – anakmu kelak, seorang muslimah yang jika engkau memandangnya memberi kesejukkan di hatimu, seorang muslimah yang menjaga harta dan kehormatanmu dan dirinya, seorang muslimah yang tidak hanya mencintaimu tetapi jua mencintai kedua orang tuamu, seorang muslimah yang pengertian dan pandai membagi waktu, seorang muslimah yang cerdas dan berwibawa, seorang muslimah yang berhias hanya untukmu saja, seorang muslimah yang ikhlas mengarungi bahtera rumah tangga denganmu semata – mata mengharapkan keRIDHOan Allah, seorang muslimah yang menjadi bidadarimu tidak hanya di dunia namun diakhirat kelak, seorang muslimah yang dengannya engkau dapat meraih kenikmatan surga. Aamiin …

Akhi … semoga engkau mendapatkannya, olehnya ku kutip suatu syair untukmu sebagai renunganmu : “Janganlah engkau mengharapkan Fathimah Az-Zahra sedangkan engkau bukan Ali bin Abi Thalib, Janganlah engkau mengharap ikan yang besar pada pukatmu sementara engkau memberi umpan yang kecil “.


Semoga memberi pencerahan kepada kita akan pentingnya sebuah izzah ( Kemuliaan diri ) dan iffah ( Kesucian diri ) bagi wanita.
Wallahu a'lam bish-shawwab..

Copas dari Surat Seorang Hamba..."Surat darinya dan untuknya"
sumber : Facebook Wanita Solehah, tidak Memandang & tidak Dipandang

Keutamaan Wanita Sholehah

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Salam sejahtera untuk saudaraku seiman dan seagama..


Seringkali dihati kita terbesit suatu pertanyaan dan penyeselan, kenapa sih kita diciptain sebagai wanita? Kenapa gak jadi laki-laki aja? Jadi wanita itu susah, harus menutup aurat kalau mau pergi kemana aja, repot dan kesel banget kalau lagi haid, harus ngurus suami, capek dan sakit ketika hamil, ngelahirin dan menyusui, masak buat suami, dan sebagainya.. Repot deh pokonya jadi wanita.. Coba kalau jadi laki-laki pasti lebih enak, udah dilayanin istri, jadi imam dalam rumah tangga, paling sakitnya pas lagi sunat doank! *ups


Hahaha, banyak banget yah keluh kesah kita sebagai seorang wanita.
Tapi kalian tau tidak, bahwa sebenarnya menjadi seorang wanita itu adalah suatu anugerah yang luar biasa, apalagi menjadi seorang wanita yang sholehah. Kenapa? Mau tau? Coba deh baca, di bawah ini ada banyak keutamaan seorang wanita sholehah. Sehabis baca, kalian pasti gak akan nyesel lagi jadi wanita dan malah bangga diciptakan Allah sebagai seorang wanita.




Diambil kitab Kanzul ‘Ummah, Misykah, Riyaadhush Shaalihiin, Uquudullijain, Bhahishti Zewar, Al-Hijab, dan lain-lain. 

Keutamaan Wanita Sholehah...!

1. Do’a wanita lebih maqbul dari laki-laki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat dari laki-laki. Ketika ditanyakan kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : “Ibu lebih penyayang dari bapak dan do’a orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”

2. Wanita yang shalihah itu lebih baik dari 1.000 orang laki-laki yang tidak sholeh.

3. Seorang wanita shalihah lebih baik dari 70 orang wali.

4. Seorang wanita shalihah lebih baik dari 70 laki-laki sholeh

5. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya diibaratkan seperti orang yang senantiasa menangis karena takut kepada Allah SWT dan orang yang takut Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

6. Barangsiapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan terhadap anak laki-laki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail as.

7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (penebus) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca “Alhamdulillahi ’alaa kulli haalin wa astaghfirullaah”. Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa.”, maka Allah menetapkan dia bebas dari api neraka dan dengan mudah melalui shirathal mustaqim yang aman dari siksa, bahkan Allah Ta’ala mengangkat derajatnya, seperti derajatnya 40 orang yang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.

8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam surga.

9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah surga.

10. Dari ‘Aisyah ra.: “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.”

11. Surga itu di bawah telapak kaki ibu.

12. Apabila dipanggil oleh kedua ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup baginya pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari pintu mana saja yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

14. Wanita yang taat kepada suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, Malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan meridhainya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).

15. ‘Aisyah ra. berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW., siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?” Jawab baginda, “Suaminya”. “Siapa pula berhak terhadap laki-laki ?” Jawab Rasulullah SAW. “Ibunya”.

16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan sholat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.

17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga lebih dahulu dari suaminya (10.000 tahun).

18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1.000 kejahatan.

19. Dua rakaat sholat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat sholat wanita yang tidak hamil.

20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadah pada malam hari.

22. Seorang wanita yang mengalami sakit saat melahirkan, maka Allah SWT memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang berjihad dijalan Allah SWT.

23. Wanita yang melahirkan akan mendapat pahala 70 tahun sholat dan puasa dan tiap rasa sakit dan pada satu uratnya Allah memberikan satu pahala haji.

24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, maka keluarlah darinya dosa-dosanya seperti keadaan ibunya melahirkannya.

25. Wanita yang meninggal dalam masa 40 hari sesudah melahirkan akan dianggap syahid.

26. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya dari badannya (ASI) akan dapat satu pahala dari tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.

27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup (2 1/2 tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan memberikan kabar gembira bahwa surga adalah balasannya.

28. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun sholat dan puasa.

29. Wanita yang menghabiskan malamnya dengan tidur yang tidak nyaman karena menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba sahaya.

30. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anaknya yang sakit, akan diampunkan oleh Allah seluruh dosa-dosanya dan bila dia menghibur hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadah.

31. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohonkan ampun untuknya, dan Allah mengangkatkannya seribu derajat.

32. Seorang wanita yang shalihah lebih baik dari seribu orang laki-laki yang tidak sholeh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya delapan pintu surga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.

33. Siapa saja wanita yang menunggu suaminya hingga pulang, disapukan mukanya, dihamparkan tempat duduknya atau menyediakan makan minumnya atau memandang ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya, memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keridhaan Allah, maka disunnahkan baginya akan tiap-tiap kalimat ucapannya, tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba sahaya. Pada hari kiamat kelak, Allah karuniakan nur (cahaya) hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas karunia rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke martabat itu melainkan para Nabi Allah.

34. Tidak akan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.

35. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih saying, akan dipandang oleh Allah dengan penuh rahmat.

36. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun sholat.

37. Wanita yang melayani dengan baik kepada suami yang pulang ke rumah dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.

38. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 emas dan jika wanita memijat suami bila disuruh akan mendapat pahala perak.

39. Dari Hadrat Muaz ra : Wanita yang berdiri di atas kedua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api, maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.

40. Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan di hadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokan harinya matanya yang buta telah celik. Allah karuniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya).

41. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW keluar mengiringi jenazah. Beliau menemukan beberapa orang wanita dalam majelis itu. Rasulullah SAW lalu bertanya, “Apakah kamu mensholatkan jenazah ?” Jawab mereka, ”Tidak”. Sabda Rasulullah SAW “Sebaiknya kalian semua tidak usah ikur berziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya pahalanya sama dengan ibadah-ibadah orang laki-laki”.

42. Wanita yang memerah susu binatang dengan “Bismillah” akan dido’akan oleh binatang itu dengan do’a keberkahan.

43. Wanita yang membuat adonan tepung gandum dengan “Bismillah” , Allah akan berkahkan rezekinya.

44. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.

45. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi.”

46. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat.”

47. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menenun kain, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas tahta di hari akhirat.”

48. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan memberikan pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada 1.000 orang yang lapar dan memberi pakaian kepada 1.000 orang yang tidak berpakaian.”

49. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan memandikan anaknya, Allah akan memberikan pahala kebaikan sebanyak helai rambut mereka dan menghapus sebanyak itu pula dosa-dosanya dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya.”

50. Sabda Nabi SAW : “Ya Fatimah barangsiapa wanita yang meminyakkan rambut dan jenggot suaminya, memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya, Allah akan memberinya minum dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman- taman surga dan dicatatkan Allah baginya terbebas dari api neraka dan selamatlah ia melintas titian Shirat.”

51. Jika suami mengajarkan isterinya satu hal akan mendapat pahala 80 tahun ibadah.

52. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang di jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya, ia akan masuk surga 500 tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi ketua 70.000 Malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam surga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat dari yakut.

53. Semua orang akan dipanggil untuk melihat Wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang menutupi auratnya yang memakai burdah di dunia ini dengan istiqamah.

54. Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang shalihah.

55. Salah satu tanda keberkahan wanita itu ialah cepat perkawinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kawin).

Gimana? masih nyesel ya jadi wanita?
pastinya gak dong.
Naha.. gitu dong ukhty, kita tuh harus bangga dan bersyukur karena Allah telah menciptakan kita sebagai seorang wanita.. Karena sesungguhnya Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia ^_^
Allah berfirman :   
"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?"
 (Al-Qiyaamah : 36)

Nah, ukhty sekarang gimana perasaannya? Terasa plong kan? hehe
Semoga kita semua bisa bermuhasabah untuk menjadi wanita yang lebih baik lagi, menjadi seorang wanita yang sholeah
Tak ada keluhan! Tak ada penyesalan! Kami Bangga menjadi seorang wanita! Wanita yang sholehah!

Aku Bangga Menjadi Muslimah

Aku bangga menjadi Muslimah
Disaat yang lain bangga menjadi wanita Modern.

Aku bangga Jilbabku menjuntai kedada
Disaat yang lain bangga mengikuti Mode,

Aku bangga menjadi pengurus kerohanian islam Disaat yg lain lena,
Aku tak peduli dgn anggapan sok suci
Krna aku tahu apa yg lakukan,

Awalnya aku tidak percaya diri….
Dengan pakaian yang tertutup rapi….
Teman ~ teman berkata aku tdk trendy…..
Tapi Abi berkata aku cantik begitupun Ummi…..

♥ Wahai Kawan yg bermimpi sanjungan……
Cantik buKanlah buka ~ bukaan….
Cantik bukan selalu berdandan….
Dan Cantik bukan berarti seorg pujaan….

♥ Kuulurkanan jilbabku hingga terasa damai dihatiku…
kulonggarkan pakaianku sehingga tertutup bentuk tubuhku…
kulakukan itu semua demi cintaku pada Rabbi-ku..
Dan kuberbisik dalam hatiku, semoga engkau bahagia melihatku..

♥ Andai semua orang memahami…
Cantik lahir bukanlah Ukuran…..
Tapi Cantik hati memikat semua Orang….
Dan terutama budi pekerti seperti yg Rasul Contohkan…..
maka Saudariku Peliharalah AURAT……..

♥ Tdk akan tertutup dgn berperangai yg BAIK,
♥ tdk akan tertutup dgn sifat LEMAH LEMBUT,
♥ tdk akan tertutup dgn kata ~ kata yg BAIK,
♥ tetapi hanya akan tertutup dengan PAKAIAN yg SEMPURNA,

~ Mudah - Mudahan AKHLAK dibalik pakaian tadi lebih INDAH dari pada
pakaiannya…Aamiin…..
Jangan lupa Tutup Aurat ya…..saudariku ♥
"

sumber : http://sweetpealicious.tumblr.com/

“Buat Apa Berkerudung Kalau Kelakuan Rusak” Benarkah?

Perempuan yang baik adalah yang bagus agamanya, yang dimaksud ‘agamanya’ adalah agama dalam hati bukan dalam penampilan. Pertanyaan, “Berarti lebih bagus perempuan tidak berkerudung tapi baik kelakuannya (beragama) daripada perempuan berkerudung yang tidak beragama (tidak baik kelakuannya)? Jawab: “Yang lebih bagus adalah perempuan yang berkerudung dan beragama sekaligus.”
Kenapa?
Realitas memperlihatkan kepada kita bahwa perempuan berkerudung lebih banyak yang beragama ketimbang perempuan yang tidak memakai kerudung.
Jika ada perempuan tak memakai kerudung tapi beragama (berakhlaq), maka itu adalah pengecualian dari perempuan-perempuan tak berkerudung yang rata-rata kurang berakhlaq.
Begitu pula jika ada perempuan berkerudung tapi tidak/kurang beragama, maka itu adalah pengecualian dari perempuan-perempuan berkerudung yang rata-rata beragama.
Kerudung adalah setengah petunjuk kalau wanita yang memakai kerudung tersebut adalah wanita beragama, setengahnya lagi adalah hati atau perilaku kesehariannya.
Bila perilaku keseharian seorang wanita muslimah sudah bagus namun belum berkerudung, segera lengkapi dengan kerudung, agar setengahnya terlengkapi dan menjadi sempurna. Begitu pula jika seorang wanita muslimah sudah berkerudung, namun akhlaq atau perilaku kesehariannya masih tidak baik, segera lengkapi dengan akhlaq yang baik, agar setengahnya terlengkapi dan menjadi sempurna.
Jadi, jangan ada lagi orang yang berkata “Buat apa berkerudung kalau kelakuan seperti wanita tak beragama (tidak baik), lebih baik tidak berkerudung!!”
Pernyataan itu keliru karena beberapa alasan:
Pertama: Alasan Syar’i
Pernyataan tersebut sama dengan menyeru perempuan untuk melanggar apa yang telah Allah perintahkan kepada wanita muslimah. Di dalam Al-Quran Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzaab: 59)
Kedua: Alasan Logis
Dikatakan sebelumnya bahwa wanita muslimah yang baik akhlaqnya namun tak berkerudung baru setengahnya menunjukkan kalau wanita tersebut beragama, karena setengahnya lagi adalah kerudung, berarti wanita yang tidak baik kelakuannya dan tidak berkerudung, tidak setengah pun menunjukkan bahwa wanita tersebut beragama. Maka, bukankah ini lebih parah nilainya di mata agama? Oleh karena itulah pernyataan di atas tidak menjadi solusi yang tepat.
Solusi yang Tepat
Bagi wanita muslimah yang sudah berkerudung dan merasa kalau akhlaq atau perilakunya masih jauh dari akhlaq seorang wanita muslimah yang sebenarnya, tidak perlu terhasut dengan pernyataan “Buat apa pakai kerudung, kalau…. dst” lantas melepas kerudungnya karena malu.
Solusi yang bijak adalah, biarkan kerudung itu tetap melekat bersamanya sembari berusaha untuk terus mengadakan perbaikan akhlaq atau perilakunya.
Pernyataan Lain
Kerudungi hati dulu, baru kerudungi penampilan”. Jika pernyataan ini memang pernah terlontar dan pernah ada, alangkah bijak jika pernyataan ini kita ubah menjadi: “Mengerudungi hati tak kalah penting dari mengerudungi penampilan”.
Tentang pernyataan pertama, dikarenakan perbaikan akhlaq adalah proses berkesinambungan seumur hidup yang jelas bukan instan, dan dikarenakan tak ada yang dapat menjamin bagaimana dan seperti apa hari esok dalam kehidupan kita? Masih di atas bumi kah atau di dalam perutnya? Masih memijak kah atau dipijak? Maka menunda berkerudung dengan alasan memperbaiki akhlaq dulu adalah sesuatu yang tidak semestinya dilakukan oleh wanita muslimah mana pun.
Adapun pernyataan kedua, memang demikianlah adanya, bacalah Al-Quran dan tadabburi maknanya, maka kita temukan bahwa hampir setiap kali Allah berfirman tentang wanita muslimah yang baik (beragama), isinya adalah tentang “Bagaimana seharusnya wanita muslimah itu berperilaku?” selebihnya adalah tentang “Bagaimana seharusnya wanita muslimah itu berpenampilan?”. Jika berkenan bacalah QS. An-Nur ayat 31, At-Tahrim ayat 5, 10, 11 dan 12, dan seterusnya.
Pernyataan berikutnya adalah:
“Kerudung itu bukan inti dari Islam!” Ya, saya pribadi setuju, memang bukan inti dari Islam, tapi bagian penting dari Islam yang jika bagian itu tidak ada, maka terlalu sulit untuk dikatakan “Ini Islam” sama sulitnya untuk dikatakan “Ini bukan Islam”.
Dikatakan wanita muslimah sulit karena tidak pernah mau pakai kerudung, dikatakan bukan wanita muslimah juga sulit, karena shalat, zakat dan ibadah-ibadah lainnya tetap dikerjakan, juga akhlaqnya adalah akhlaq wanita muslimah.
Kalau saya ibaratkan, hal ini seperti bangunan rumah yang tak nampak seperti rumah, namun lebih tampak seperti gudang; berjendela tanpa kaca, tanpa lantai ubin, dan tanpa atap dan seterusnya.
Dikatakan rumah sulit, karena dari luar hampir tak dapat dibedakan dengan gudang. Dikatakan bukan rumah juga sulit, karena ternyata penghuninya lengkap, pasangan suami istri dan satu anak lelaki.
Jendela berkaca, pintu, atap, dan lantai ubin memang bukan bagian inti dari rumah, tapi tanpa adanya semua itu, sebuah bangunan akan kehilangan identitasnya sebagai rumah, konsekuensinya, orang-orang akan menyangka kalau bangunan tersebut adalah gudang tak berpenghuni.
Kerudung atau jilbab adalah identitas seorang muslimah (wanita beragama Islam). Kerudung lah yang memberi isyarat kepada lelaki-lelaki muslim bahkan semua lelaki bahwa yang mengenakannya adalah wanita terhormat, sehingga sangat tidak pantas direndahkan dalam pandangan mereka, kata-kata mereka, maupun perbuatan mereka (para lelaki).
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzaab: 59)
Kesimpulan
Identitas seorang wanita muslimah itu adalah jilbab dan akhlaqnya, akhlaq tanpa jilbab kurang, sama kurangnya dengan jilbab tanpa akhlaq”.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/12/17744/buat-apa-berkerudung-kalau-kelakuan-rusak-benarkah/#ixzz1ithD4zX7