Buscar

Pages

السلام Pictures, Images and Photos

Ketika Media Islam di Blokir!

Assalamu'alaikum wr wb sahabat sekalian.
Rindu saya gak? *emotmuntah*

Sekarang lagi ramai-ramainya membahas tentang beberapa media islam yang katanya di blokir. Entah alasan apa, saya juga tidak terlalu paham. Berikut situs-situs tersebut :

1. Arrahmah.com
2. Voa-islam.com
3. Ghur4ba.blogspot.com
4. Panjimas.com
5. Thoriquna.com
6. Dakwatuna.com
7. Kalifahmujahid.com
8. An-najah.net
9. Muslimdaily.net
10. Hidayatullah.com
11. Salam-online.com
12. Aqlislamiccenter.com
13. Kiblat.net
14. Dakwahmedia.com
15. Muqawamah.com
16. Lasdipo.com
17. Gemaislam.com
18. Eramuslim.com
19. Daulahislam.com


Wah-wah banyak juga yah. :/
Sebenarnya ada apa dengan negara kita? Bensin naik terus, harga sembako ikutan naik, harga angkot juga naik, banyak yang belum nikah nih #ups

Ada yang mengatakan, bahwa situs-situs tersebut tidak di blokir, tapi servernya saja yang diblokir. Situs-situs tersebut masih bisa di buka di Android (hape saya BB nih, gimana :'( )

Oke, saya akan mencoba menganalisa masalah ini dari dua sisi.

Pertama :
Pemerintah seharusnya tidak berhak mencabut hak masyarakat untuk mendapatkan informasi. Kan udah ada tuh undang-undangnya (cari sendiri ya UU nomor dan pasal berapa), kecuali sudah direvisi.
Tapi sekali lagi saya ingin mengingatkan, untuk apa negara kita disebut "Demokrasi" kalau baru berpedapat sedikit "keras" saja sudah dicekal.? Mau kembali ke zaman orde baru ya. Wah wah.. sia-sia dong reformasi masyarakat. Hehe
Mending situs-situs porno aja yang di blokir, atau film-film aneh yang muncul di tv yang "tidak mendidik" itu yang harusnya dicekal. Jangan sampai pemerintah kita jadi anti-islam ya.. Jangan zhalim hey penguasa negeri.. Jadilah pemimpin layaknya Rasulullah lembut dan amanah, tegas dan bersahaja, tidak mudah marah dan selalu mementingkan rakyatnya daripada dirinya sendiri.
Kecuali jika pemerintah sekarang islamnya cuma di mulut aja, tidak meresap betul sampai ke hati.. Huhu, Na'udzubillah min dzalik..
Daripada mengurusi media islam, urus dulu lah pejabat yang korup-korup itu. Blokir jabatannya, hentikan kemaksiatan mereka. Kasiani kami, yang nemu uang dijalan aja masih mikir-mikir mau ngambil karena kami tau itu duit orang walau itu hanya 100 perak.
Kasiani kami, yang berusaha menuntut ilmu buat jadi orang berguna bagi bangsa, tapi malah dihambat kebebasan kami dalam mengakses informasi.
Kasiani kami, yang tidak punya keluarga pejabat, jadi susah masuk kerja.
Kasiani anak kos, yang di akhir bulan cuma makan mie sama telor T_T
Kasiani kami.. wahai penguasa negeri.. Takutlah pada Allah.. :')
Ingatlah.. sesuatu hal yang telah kita lakukan, walau sebesar dzarrahpun, Allah akan tetap melihatnya.. :')

Kedua :
Saya dapat menyatakan ada untungnya atas pemblokiran situs-situs islam tersebut. Kenapa? Karena kebanyakan orang-orang awam akan mengambil hujjah/ pendapat berdasarkan apa yang didapat dari internet. Mereka bisa menyerang pemahaman orang lain dengan dalil-dalil yang ia sendiri sebenarnya tidak mengerti. Seharusnya mereka Bakc to the 'Ulama, back to the Kitab-Kitab, belajar pakai buku-buku agama karangan 'Ulama terkemuka.
Kata dosen saya, jangan suka mengambil pelajaran agama dari internet, karena bisa saja yang menulis itu malah orang-orang bukan islam. Akhirnya terjadi salah faham.
Yang saya takutkan lagi ya, mereka yang awalnya Ahlussunnah wal jam'ah murni, dulu suka ke pengajian para ' alim ulama, senang belajar dengan kitab-kitab karangan 'ulama yang tidak diragukan sanad keilmuannya.. Ehh pas ada internet, mereka malah suka instan, gak lagi ke pengajian, terpengaruh paham-paham yang lain. Awalnya suka ikut haulan, eehhh pas lihat di internet bahwa haulan itu bukan tradisi islam tapi adalah tradisi orang hindu/budha, dia juga malah ikut-ikutan bilang haulan bukan tradisi islam, bid'ah, haram, dan sebagainya. Waduh.. Emang situ pikir agama hindu, budha dulunya bukan agama samawi juga? Hoho.. Kata 'Ulama Aswaja Siradjuddin Abbas, dalam bukunya 40 masalah agama mengatakan Agama hindu/budha dulunya adalah murni tauhid, sekarang saja yang sudah dilencengkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jadi jangan sampai kita ikut-ikutan sotoy lah masalah itu.. Belajar dulu yang benar pada para 'ulama. Belajar ushul fiqh, nahwu sharaf, mantik, balaghah, asbabunnuzul, dsb. Jangan cari di internet..

So sahabat..
Kalau sekedar ingin tahu berita atau informasi seputar negeri ini sah-sah saja, itu hak masyarakat. Menjadi kritis hingga mengeluarkan pendapat yang dapat memperbaiki kesejahteraan negeri ini, malah lebih bagus lagi.
Asal, media islam tersebut tidak dijadikan guru/ pembimbing dalam masalah agama, kemudian diperdebatkan dengan orang lain dengan alasan "dakwah"

Sekian sahabatku. Kekurangannya mohon maaf. Ingat! Ini hanya analisis dan argumen saya. Tidak setuju ya monggo. Trima kasih ^^